Serangan bom yang memporak-porandakan Bandara Brussels, Belgia, Selasa pagi waktu setempat, semakin menjadikan UEFA kembali memikirkan perhelatan turnamen sepakbola dunia yakni Piala Eropa 2016 mendatang. Insiden bom Belgia ini seakan membuka kisah pilu akibat bom Paris beberapa bulan yang lalu. Hal ini membuat para petinggi otoritas sepak bola Eropa berencana mengubah rencana pengamanan.
Menurut Giancarlo Abete, Komite Eksekutif Wakil Presiden UEFA Piala Eropa 2016 tetap akan dilaksanakan. Turnamen sepakbola dunia ini tidak akan mungkin dibatalkan atau ditunda lagi. Saat ini selain mempersiapkan segala aspek, namun keamanan merupakan hal terpenting yang harus dilakukan.
Pihak UEFA tidak akan mengesampingkan aksi terorisme tersebut, maka bukan tidak mungkin gelaran event ini akan dilaksanakan secara tertutup. Hingga saat ini, pihak petinggi masih membicarakan segala perubahan yang dilakukan guna menjaga event bola yang akan berlangsung Juni nanti.
Ini merupakan insiden kedua yang menggangu fokus penyelenggaraan turnamen sepakbola dunia mendatang. Sebelum dua bom Belgia tepatnya di Brussels terjadi, Prancis yang menjadi tuan rumah pesta sepakbola Eropa pada 10 Juni-10 Juli 2016 ini sempat diguncang kejadian teror di Kota Paris pada akhir tahun lalu.
Saat serangan teror bom tersebut terjadi, laga persahabatan Timnas Prancis vs Jerman di Stade de France berlangsung. Ratusan warga menjadi korban apalagi aksi tersebut disertai penembakan di sekitar Kota Paris. Sedangkan bom Belgia kemarin menghancurkan dua tempat sekaligus yakni di Bandara Brussels dan stasiun kereta Metro. Hingga saat ini korban tewas sudah mencapai 34 orang.
Kejadian ini juga yang membuat Timnas Belgia membatalkan latihan. Jadwal laga berhadapan dengan Timnas Portugal minggu ini jelas terancam batal. Sementara itu, laga Belgia vs Inggris di Stadion Olympic, Berlin akhir pekan nanti masih terus diupayakan akan diselenggarakan. Hingga saat ini, menurut juru bicara UEFA belum ada perubahan total jadwal pertandingan jelang Piala Eropa 2016 yang akan digelar.
Be the first to comment